Kualitas mengandung banyak pengertian, beberapa pola dari pengertian kualitas berdasarkan Tjiptono (1996:55) ialah :
1) kesesuaian dengan persyaratan.
2) kecocokan untuk pemakaian.
3) perbaikan berkelanjutan.
4) bebas dari kerusakan/cacat.
5) pemenuhan kebutuhan pelanggan semenjak pertama dan setiap saat.
6) melaksanakan segala sesuatu secara benar.
7) sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka kualitas berdasarkan penulis sanggup didiberi pengertian sebagai totalitas dari karakteristik suatu produk (barang atau jasa) yang menunjang kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan. Kualitas sering kali diartikan sebagai segala sesuatu yang memuaskan konsumen atau sesuai dengan persyaratan atau kebutuhan.
Stanton (1985:222-223) mendefinisikan produk sebagai diberikut :
Sekumpulan atribut yang faktual (intangible) yang terkait dalam sebuah bentuk yang sanggup didentifikasikan, di dalamnya sudah ter-cakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginan.
Menurut Kotler (1998:53) produk ialah segala sesuatu yang sanggup ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi harapan atau kebutuhan. Jadi, intinya produk ialah segala sesuatu yang sanggup memenuhi kebutuhan atau harapan masyarakat atau konsumen. Bagi perusahaan yang memproduksi suatu produk atau jasa, produk ialah alat atau masukana untuk mencapai samasukan, yaitu laba perusahaan atau tujuan tertentu.
Dalam masa globalisasi ini, sepertinya masyarakat atau konsumen semakin kritis dalam menilai suatu produk.
Stanton (1985:285-286) memdiberi pengertian kualitas produk :
Suatu jaminan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen dalam menentukan suatu produk dan dalam duduk kasus ini gambaran rasa eksklusif sangat berperan.
Dalam konsteks tersebut, penulis sanggup memetik beberapa hal penting dalam mengulas “kualitas produk”, yakni :
1) Kata “jaminan” mengandung pengertian bahwa produk yang ditawarkan kepada konsumen benar-benar sudah melalui proses pengukuran dan pengujian yang cermat dan rasional, sehingga layak untuk disertai dengan jaminan.
2) Kata “cita rasa” yang menjadi motivasi konsumen dalam menentukan produk ialah faktor yang menjadi serius perhatian produsen atau pemasar. Makara siapa yang menjadi konsumen atau pembeli itu sangat penting diketahui oleh pihak produsen atau pemasar.
3) Antara jaminan dan faktor kebutuhan terdapat rasionalisasi dan relevansi yang harus diterjemahkan secara sempurna oleh pihak produsen atau pemasar.
Tujuan umum pembentukan kualitas produk itu sendiri ialah untuk meyakinkan konsumen bahwa produk yang terbaik berdasarkan kebutuhan konsumen. Bahkan untuk lebih meyakinkan ada perusahaan-perusahaan yang berani memdiberi jaminan ganti rugi kalau produknya tidak berkarakter atau tidak sesuai dengan promosi yang disampaikan.
Dalam masa perdagangan bebas ibarat kini ini, dimana per-saingan produk semakin marak, kasus kualitas produk dan pelayanan menjadi sangat penting untuk ditonjolkan. Sebab kalau hal ini tidak ditonjolkan maka konsekuensi logisnya ialah bahwa kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan bisa tergeser oleh kualitas produk dan pelayanan lain yang sejenis, yang lebih meyakinkan konsumen.
0 komentar
Posting Komentar