Senin, 24 September 2018

Pengertian Belajar

Definisi berguru dari beberapa teori sebagaimana yang dikutip Purwanto (1990 : 53) yaitu sebagai diberikut.
  1. Hilgard dan Bower, dalam buku Theori of learning mengemukakan. Belajar bekerjasama dengan perubahan tingkah laris seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laris itu tidak sanggup dijelaskan atau dasar kecenderungannya, respon, pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.
  2. Gagne, dalam buku The Conditions of Learning menyatakan bahwa : berguru terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu kewaktu sesuah ia mengalami situasi tadi.
  3. Morgan, dalam buku Introductions to psychologi mengemukakan “Belajar yaitu setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laris yang terjadi sebagai suatu hasil dari tes atau pengalaman.
  4. Witherington, dalam buku Educational Psychologi, mengemukakan berguru yaitu suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola gres dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian”.
  5. Suryabrata (1987 : 155-157) beropini bahwa berguru ialah perubahan prilaku sebagai hasil dari pengalaman. Hamalik (1992 : 45) menyatakan bahwa berguru mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk perbaikan prilaku, contohnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lengkap. melaluiataubersamaini demikian sanggup disimpulkan bahwa berguru yaitu suatu proses psikis yang berlangsung dan ialah interaksi aktif antara subyek berguru dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan pada diri individu, dalam hal pengalaman, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap yang bersifat relatif menetap atau lama.
Perubahan yang disebut berguru berdasarkan Purwanto (1990 : 54) memiliki ciri-ciri diantaranya yaitu :
  1. Perubahan itu menunjukkan suatu perubahan di dalam perilaku.
  2. Perubahan itu ialah suatu peningkatan kecakapan dalam suatu jenis perbuatan.
  3. Perubahan bisa berwujud sikap, minat dan nilai
  4. Perubahan itu bersifat menetap, sanggup bertahan beberapa waktu lamanya.
  5. Perubahan itu dibedakan dari jenis perubahan yang disebabkan pertumbuhan menyerupai bertambah tinggi dan perkembangan otot-otot melalui tes.
Selanjutnya Makmun (2000 : 164), mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi sikap berguru mengajar dipengaruhi empat hal.
  1. Adanya motivasi (drives), siswa harus menghendaki sesuatu (the learning must wont something).
  2. Adanya perhatian dan mengetahui samasukan (cue), siswa harus memperhatikan sesuatu (the learner must notice something).
  3. Adanya perjuangan (response), siswa harus melaksanakan sesuatu (the learner must do something).
  4. Adanya penilaian dan pemantapan hasil (reinforcement), siswa harus memperoleh sesuatu (the learner must get something).
Belajar ialah tindakan dan sikap siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka berguru spesialuntuk dialami oleh siswa sendiri. Kegiatan ini sangat penting bagi manusia, dan ini ialah ciri khas yang dimiliki manusia. Hampir tiruana kecakapan, keterampilan, kegemaran terbentuk dan berkembang disebabkan belajar. melaluiataubersamaini berguru insan akan bisa mengambil keputusan dan melaksanakan perbuatan yang sesuai dengan impian baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat.

Belajar berarti perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak bisa menjadi mampu. Menurut Winkel (1996 : 53) bahwa berguru yaitu suatu acara mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkunga, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap, perubahan itu bersikat relatif konstan dan berbekas. Ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi lantaran berguru tidak timbul begitu saja, berguru lebih banyak membutuhkan kegiatan yang disadari, suatu acara psikis dan tes-tes. Proses berguru terjadi lantaran adanya perangsang-perangsang dari luar individu yang menjadikan perubahan dalam hubungan aspek kepribadian. Tetapi winkel juga menerangkan lebih lanjut bahwa tidak setiap proses berguru harus disadari oleh seseorang, bahwa ia sedang belajar. Hal ini tidak mutlak lantaran bisa saja seseorang sedang berguru tanpa menyadari sepenuhnya, bahwa ia sedang belajar.

Menurut Winkel, ciri lain yang sanggup diidentifikasi dari proses berguru yaitu dihasilkannya imbas sampingan yang bukan ialah tujuan utama dari proses berguru yang sesungguhnya. Sehingga sanggup disimpulkan bahwa berguru yaitu proses yang menghasilkan perubahan. Perubahan tersebut sanggup berupa suatu hasil yang gres atau penyempurnaan terhadap hasil yang diperoleh. Hasil berguru sanggup berupa hasil yang utama dan sanggup juga berupa hasil sebagai imbas sampingan. Proses berguru sanggup berlangsung dengan penuh kesadaran dan sanggup juga tidak demikian.

Chaplin (1995 : 272) membatasi berguru dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama menyatakan bahwa “belajar yaitu ialah proses dari sembarang perubahan yang relatif permguan dalam tingkah laku. Rumusan kedua menyatakan bahwa berguru yaitu proses memperoleh respon-respon sebagai tanggapan adanya tes khusus. Bruno (1989 : 168) beropini bahwa berguru yaitu perubahan yang bersifat tetap dalam kecenderungan berperilaku, sebagai tanggapan dari serangkaian pengalaman. Hal lain yang senada dengan pendapat tersebut, Davidoff (1988 : 178) menyatakan bahwa definisi berguru yaitu sebagai perubahan yang relatif berlangsung usang pada sikap yang diperoleh kemudian dari pengalaman-pengalaman.

Dari definisi-definisi diatas tidak ada indikasi yang menandakan perbedaan yang prinsipil, melainkan saling melengkapi bahwa dari definisi manapun baik secara implisit maupun secara eksplisit pada alhasil didapat kesamaan maknanya bahwa berguru yaitu suatu proses perubahan sikap atau kepribadian yang diakibatkan oleh praktek atau pengalaman tertentu yang umumnya berguru itu memiliki ciri-ciri sebagai diberikut.

Adanya suatu usaha, artinya berguru bukan suatu tujuan, tetapi ialah langkah-langkah atau mekanisme yang ditempuh individu dan diikuti dengan banyak sekali perjuangan untuk mencapai tujuan. misal : Jika seseorang mendapatkan informasi-informasi tersebut akan dioleh dan disimpan dalam sistem saraf otak untuk sanggup dipakai kembali pada situasi lian. Pada ketika ia menerima, mengolah dan menyimpan informasi, dilakukan banyak sekali perjuangan menyerupai membuat simbol-simbol tes, menghafal, menulis ulang dan sebagainya, sehingga ia merefleksikan kembali isu sesuai kebutuhan.

Adanya interaksi individu, berguru sanggup terjadi bila individu diberinteraksi dengan lingkungannya, baik melalui pengalaman eksklusif atau melalui pengalaman pengganti. Pengalaman eksklusif yaitu individu yang berguru dengan berbuat sesuatu. Misalnya biar seseorang terampil menggunakan multitester. Sedangkan pengalaman pengganti yaitu individu yang berguru diberinteraksi dengan lingkungannya dengan observasi, gambar, grafik, kata-kata atau simbol lainnya. Misalnya siswa mempelajari struktur tanah maka ia menggunakan gambar lapisan-lapisan tanah. Dapat pula siswa diberinteraksi dengan lingkungannya secara eksklusif lantaran ada sumber-sumber berguru lain yang tersedia.

Adanya perubahan tingkah laku, yang dimaksud disini yaitu perubahan tingkah laris yang gres sebagai sesuatu yang dipelajar. Misalnya sebelum tahu jikalau arus listrik itu membahayakan, maka seseorang akan memegang kabel yang berarus. Tetapi setelah tahu bahwa listrik berarus atau ketika beliau menyetrika akan menggunakan ganjal kaki. Perubahan tersebut lantaran tidak setiap perubahan berarti sudah terjadi proses belajar. Misalnya pada referensi kasus perubahan tanggapan kelelahan fisik, motivasi, emosi, menggunakan obat, penyakit parah atau stress berat fisik, dan tanggapan menggunakan obat, penyakit parah atau stress berat fisik, dan tanggapan pertumbuhan jasman. Berlawanan dengan tanggapan yang ditimbulkan dari belajar, perubahan yang terjadi oleh kelelahan, obat, motivasi dan emosi cenderung berlangsung singkat. (Davidoff , 1988 : 178-179)

0 komentar

Posting Komentar