Istilah pendidikan yang diartikan oleh John Dewey dan dikutip kembali oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati dalam buku ilmu pendidikan menyatakan bahwa “Pendidikan sebagai proses pembentukan kecakapan-kecakapan mendasar secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama mereka” (Ahmadi, 2000:69). Selanjutnya Rousseau pertanda bahwa pendidikan ialah memdiberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa bawah umur akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa. (Gaston 1993:26)
Sedangkan berdasarkan Muri Yusuf (1988:25) menyatakan bahwa pendidikan ialah suatu pengembangan diri individu dan kepribadian seseorang yang akan dilakukan secara sadar dan penuh tanggung tanggapan untuk sanggup meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku serta nilai-nilai sehingga bisa mengikuti keadaan dengan lingkungannya.
Dari beberapa klarifikasi diatas terang sanggup disimpukan bahwa pendidikan ialah suatu bekal yang sangat mendasar yang nantinya diharapkan bisa menyebarkan potensi dari masyarakat berguru menjadi insan seutuhnya yang mempunyai kekuatan spritual, kecerdasan, moral serta keterampilan yang bermanfaa bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Oleh alasannya itulah, di dunia pendidikan muncul suatu konsep yang disebut “Pendidikan Seumur Hidup” yang berarti bahwa pendidikan sanggup berlangsung seumur hidup selama ada efek dari lingkungan. Sehingga banyak batasan yang dibentuk oleh banyak andal sangatlah bermacam-macam serta mempunyai kandungan yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Berikut berdasarkan Sagala (2005:2-3) beberapa batasan yang dipakai oleh para andal :
Sedangkan berdasarkan Muri Yusuf (1988:25) menyatakan bahwa pendidikan ialah suatu pengembangan diri individu dan kepribadian seseorang yang akan dilakukan secara sadar dan penuh tanggung tanggapan untuk sanggup meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku serta nilai-nilai sehingga bisa mengikuti keadaan dengan lingkungannya.
Dari beberapa klarifikasi diatas terang sanggup disimpukan bahwa pendidikan ialah suatu bekal yang sangat mendasar yang nantinya diharapkan bisa menyebarkan potensi dari masyarakat berguru menjadi insan seutuhnya yang mempunyai kekuatan spritual, kecerdasan, moral serta keterampilan yang bermanfaa bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Oleh alasannya itulah, di dunia pendidikan muncul suatu konsep yang disebut “Pendidikan Seumur Hidup” yang berarti bahwa pendidikan sanggup berlangsung seumur hidup selama ada efek dari lingkungan. Sehingga banyak batasan yang dibentuk oleh banyak andal sangatlah bermacam-macam serta mempunyai kandungan yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Berikut berdasarkan Sagala (2005:2-3) beberapa batasan yang dipakai oleh para andal :
- Pendidikan ialah proses pengubahan perilaku dan tata laris seseorang atau kelompok orang dalam perjuangan mendewasakan insan melalui upaya pengajaran dan petes (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991).
- Dalam pengertian sempit pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan (McLeod, 1989).
- Pendidikan ialah segala pengalaman berguru yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan sanggup diartikan sebagai pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai forum pendidikan formal.
- Dalam pengertian yang agak luas pendidikan diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laris yang sesuai dengan kebutuhan (Muhibinsyah, 2003:10).
- Pendidikan berarti tahapan acara yang bersifat kelembagaan yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, perilaku dan sebagainya (Dictionary of Psychology, 1972).
- Dalam artian luas pendidikan mencakup tiruana perbuatan dan perjuangan dari generasi bau tanah untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya, dan keterampilannya kepada generasi muda sebagai perjuangan menyiapkan supaya sanggup memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah. Artinya pendidikan ialah perjuangan secara sengaja dari orang sampaumur untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak kedewasaan yang selalu diartikan bisa mengakibatkan tanggungjawaban moril dari segala perbuatannya (Poerbakawatja dan Harahap, 1981).
- Menurut John Dewey pendidikan ialah proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual, maupun daya emosional atau perasaan yang diarahkan kepada watak insan dan kepada sesamanya.
- Pendidikan ialah perjuangan sadar dan terpola untuk mewujudkan suasana berguru dan proses pembelajaran supaya akseptor didik secara aktif menyebarkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, moral mulia, serta ketrampilan yang diharapkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN No. 20 tahun 2003).
0 komentar
Posting Komentar