Belajar ialah tindakan dan sikap siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka berguru spesialuntuk dialami oleh siswa sendiri. Kegiatan ini sangat penting bagi manusia, dan ini ialah ciri khas yang dimiliki manusia. Hampir tiruana kecakapan, keterampilan, kegemaran terbentuk dan berkembang disebabkan belajar. melaluiataubersamaini berguru insan akan bisa mengambil keputusan dan melaksanakan perbuatan yang sesuai dengan impian baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat. Belajar berarti perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak bisa menjadi mampu. Dalam konteks ini, Winkel (1996: 53) mengemukakan :
Bruno (1999: 168) beropini bahwa “Belajar yakni perubahan yang bersifat tetap dalam kecenderungan berperilaku, sebagai akhir dari serangkaian pengalaman”.
Pendapat lain yang senada dengan pendapat tersebut, Davidoff (1997: 178) menyampaikan bahwa “Definisi berguru yakni sebagai perubahan yang relatif berlangsung usang pada sikap yang diperoleh kemudian dari pengalaman-pengalaman”.
Dari definisi-definisi di atas tidak ada indikasi yang menyampaikan tidak terdapat perbedaan yang prinsipal, melainkan saling melengkapi bahwa dari definisi baik secara implisit maupun secara eksplisit pada hasilnya didapat kesamaan maknanya bahwa berguru yakni suatu proses perubahan sikap atau kepribadian yang diakibatkan oleh praktek atau pengalaman tertentu.
Selanjutnya dari beberapa teori sebagaimana yang dikutip Purwanto (1999: 53) mengemukakan definisi berguru sebagai diberikut :
Belajar yakni suatu acara mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap, perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Ini menyampaikan bahwa perubahan yang terjadi lantaran berguru tidak timbul begitu saja, berguru lebih banyak membutuhkan kegiatan yang disadari, suatu acara psikis dan tes-tes. Proses berguru terjadi lantaran adanya perangsang-perangsang dari luar individu yang mengakibatkan perubahan dalam hubungan aspek kepribadian. Tetapi Winkel juga menandakan lebih lanjut bahwa tidak setiap proses berguru harus disadari oleh seseorang, bahwa ia sedang belajar. Hal ini tidak mutlak lantaran sanggup saja seseorang sedang berguru tanpa menyadari sepenuhnya, bahwa ia sedang belajar.Menurut Winkel (1996: 53),
“ciri lain yang sanggup diidentifikasi dari proses berguru yakni dihasilkannya efek sampingan yang bukan ialah tujuan utama dari proses berguru yang sesungguhnya. Sehingga sanggup disimpulkan bahwa berguru yakni proses yang menghasilkan perubahan. Perubahan tersebut sanggup berupa suatu hasil yang gres atau penyempurnaan terhadap hasil yang diperoleh. Hasil berguru sanggup berupa hasil yang utama dan sanggup juga berupa hasil sebagai efek sampingan. Proses berguru sanggup berlangsung dengan penuh kesadaran dan sanggup juga tidak demikian”.Chaplin (1995: 272) “Membatasi berguru dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama menyatakan bahwa berguru ialah proses dari sembarang perubahan yang relatif permguan dalam tingkah laku. Rumusan kedua menyatakan bahwa berguru yakni proses memperoleh balasan atau respon sebagai akhir adanya tes khusus”.
Bruno (1999: 168) beropini bahwa “Belajar yakni perubahan yang bersifat tetap dalam kecenderungan berperilaku, sebagai akhir dari serangkaian pengalaman”.
Pendapat lain yang senada dengan pendapat tersebut, Davidoff (1997: 178) menyampaikan bahwa “Definisi berguru yakni sebagai perubahan yang relatif berlangsung usang pada sikap yang diperoleh kemudian dari pengalaman-pengalaman”.
Dari definisi-definisi di atas tidak ada indikasi yang menyampaikan tidak terdapat perbedaan yang prinsipal, melainkan saling melengkapi bahwa dari definisi baik secara implisit maupun secara eksplisit pada hasilnya didapat kesamaan maknanya bahwa berguru yakni suatu proses perubahan sikap atau kepribadian yang diakibatkan oleh praktek atau pengalaman tertentu.
Selanjutnya dari beberapa teori sebagaimana yang dikutip Purwanto (1999: 53) mengemukakan definisi berguru sebagai diberikut :
- Hilgard dan Bower, dalam buku Theory of Learning mengemukakan, berguru bekerjasama dengan perubahan tingkah laris seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laris itu tidak sanggup dijelaskan atau dasar kecenderungannya, respon, pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.
- Gagne, dalam buku The Conditions of Learning menyatakan bahwa: berguru terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan menghipnotis siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sehabis ia mengalami situasi tadi.
- Morgan, dalam buku Introduction to Psychology mengemukakan Belajar yakni setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah-laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari tes atau pengalaman.
- Witherington, dalam buku Educational Psychology, mengemukakan berguru yakni suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu contoh gres dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.
- Suryabrata (2003: 155-157) beropini bahwa berguru ialah perubahan sikap sebagai hasil dari pengalaman. Hamalik (1999: 45) menyatakan bahwa berguru mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk perbaikan perilaku, contohnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lengkap. melaluiataubersamaini demikian sanggup disimpulkan bahwa berguru yakni suatu proses psikis yang berlangsung dan ialah interaksi aktif antara subyek berguru dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan pada diri individu, dalam hal pengalaman, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap yang bersifat relatif menetap atau lama.
- Tujuan yang hendak dicapai
- Dilakukan oleh siswa dan guru
- Adanya materi pelajaran
- Penggunaan metode yang tepat
- Melakukan pengukuran dan penilaian
0 komentar
Posting Komentar