misal Keabsahan Data Penelitian Kualitatif. Demi terjaminnya keakuratan data, maka peneliti akan melaksanakan keabsahan data. Data yang salah akan menghasilkan penarikan kesimpulan yang salah, demikian pula sebaliknya, data yang sah akan menghasilkan kesimpulan hasil penelitian yang benar. Alwasilah dalam Bachri (2010:54) menandakan bahwa “tantangan bagi segala jenis penelitian pada balasannya ialah terwujudnya produksi ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar dan beretika”.
Kebenaran atau validitas harus dirasakan ialah tuntutan yang terdiri dari tiga hal berdasarkan Alwasilah (dalam Bachri, 2010:54) “yakni: 1) deskriptif, 2) interpretasi, dan 3) teori dalam penelitian kualitatif”. Untuk menetapkan keabsahan data diharapkan metode pemeriksaaan. Pelaksanaan metode pemeriksaaan data didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Menurut Bachri (2010:55) ada 4 (empat), yaitu:
Pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari non kualitatif. Fungsinya untuk melaksanakan inkuiri sehingga tingkat iktikad penemuannya sanggup dicapai dan mempertunujukan derajat iktikad hasil-hasil inovasi dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.
2. Keteralihan (transferability)3. Kebergantungan (dependabiliy)
Merupakan substitusi istilah realibilitas dalam penelitian non kualitatif, yaitu jika ditiadakan dua atau bebrapa kali pengulangan dalam kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama. Sedangkan dalam penelitian kualitatif sangat susah mencari kondisi yang benar-benar sama. Selain itu alasannya faktor insan sebagai instrumen, faktor kelelahan dan kejenuhan akan berpengaruh.
4. Kepastian (confirmability) Pada penelitian kualitatif kriteria kepastian atau objektivitas hendaknya harus menekankan pada datanya bukan pada orang atau banyak orang.
Selain itu, dalam keabsahan data ini juga dilakukan proses triangulasi. Menurut William Wiersma dalam Sugiyono (2007:372):
“Triangulation is qualitative cross-validation. It assesses to a sufficiency of the data according to the convergence of multiple data collection procedurs”. Diartikan sebagai pengecekan data dari aneka macam sumber dengan aneka macam cara dan waktu, sehingga triangulasi sanggup kelompokkan dalam 3 jenis yakni; triangulasi sumber, triangulasi pengumpulan data dan triangulasi waktu.
Dari tiga jenis triangulasi tersebut, penulis menentukan keabsahan data dengan pendekatan triangulasi sumber untuk mengungkap dan menganalisis masalah-masalah yang dijadikan obyek penelitian. melaluiataubersamaini demikian analisis data memakai metode triangulation observers. Selanjutnya pendekatan triangulasi dilakukan berdasarkan :
- Sudut pandang Pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor sebagai pihak pengarah dan pengawasan pengelolaan santunan Operasional Sekolah;
- Menurut sudut pandang Kepala Sekolah dan Guru SD/SMP sebagai pihak pengelola santunan Operasional Sekolah;
- Sudut pandang Komite Sekolah sebagai pihak yang mewakili kepentingan penerima asuh dalam pengelolaan santunan Operasional Sekolah; dan.
- Sudut pandang orang bau tanah penerima asuh sebagai pihak yang memetik manfaat dalam pengelolaan santunan Operasional Sekolah.
0 komentar
Posting Komentar