Suatu test sanggup dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila test tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau mempersembahkan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakan test tersebut. Jika peneliti memakai kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka item-item yang disusun pada kuesioner tersebut ialah alat test yang harus mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian.
Salah satu cara untuk menghitung validitas suatu alat test yaitu dengan melihat daya pembeda item (item discriminality). Daya pembeda item yaitu metode yang paling tepat dipakai untuk setiap jenis test. Daya pembeda item dalam penelitian ini dilakukan dengan cara ”korelasi item-total”. Korelasi item–total yaitu konsistensi antar skor item dengan skor secara keseluruhan yang sanggup dilihat dari besarnya koefisien hubungan antara setiap item dengan skor keseluruhan, yang dalam penelitian ini memakai koefisien hubungan pearson dengan rumus perhitungan sebagai diberikut :
Salah satu cara untuk menghitung validitas suatu alat test yaitu dengan melihat daya pembeda item (item discriminality). Daya pembeda item yaitu metode yang paling tepat dipakai untuk setiap jenis test. Daya pembeda item dalam penelitian ini dilakukan dengan cara ”korelasi item-total”. Korelasi item–total yaitu konsistensi antar skor item dengan skor secara keseluruhan yang sanggup dilihat dari besarnya koefisien hubungan antara setiap item dengan skor keseluruhan, yang dalam penelitian ini memakai koefisien hubungan pearson dengan rumus perhitungan sebagai diberikut :
Bila koefisien hubungan untuk seluruh item sudah dihitung, perlu ditentukan angka terkecil yang sanggup dianggap cukup tinggi sebagai indikator adanya konsistensi antara skor item dan skor keseluruhan. Dalam hal ini tidak ada batasan yang tegas. Prinsip utama pemilihan item dengan melihat koefisien hubungan yaitu mencari harga koefisien hubungan yang setinggi mungkin dan menyingkirkan setiap item yang mempunyai hubungan negatif (-) atau koefisien yang mendekati nol (0).
Menurut Friedenberg (1995) biasanya dalam pengembangan dan penyusunan skala-skala psikologi, dipakai harga koefisien hubungan yang minimal sama dengan 0.3. melaluiataubersamaini demikian tiruana item yang mempunyai hubungan kurang dari 0.30 sanggup disisihkan dan item-item yang akan dimasukkan dalam alat test yaitu item-item yang mempunyai hubungan di atas 0.30 dengan pengertian semakin tinggi hubungan itu mendekati angka 1 maka semakin baik pula konsistensinya (validitasnya).
Analisis Reliabilitas artinya yaitu tingkat iman hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang bisa mempersembahkan hasil ukur yang terpercaya (reliable). Reliabilitas ialah salah satu ciri atau aksara utama instrumen pengukuran yang baik. Kadang-kadang reliabilitas disebut juga sebagai keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya. Namun pandangan gres pokoknya dalam konsep reliabilitas yaitu sejauh mana suatu pengukuran sanggup dipercaya, artinya sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan pengukuran (measurement error).
Tinggi rendahnya reliabiltias, secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Walaupun secara teoritis, besarnya koefisien reliabilitas berkimasukan 0.0-1.0; akan tetapi pada kenyataannya koefisien reliabilitas sebesar 1 tidak pernah dicapai dalam pengukuran alasannya yaitu insan sebagai subjek pengukuran psikologis ialah sumber kekeliruan potensial. Disamping itu walaupun koefisien hubungan sanggup bertanda positif atau negatif, akan tetapi dalam hal reliabilitas, koefisien reliabilitas yang besar kurang dari nol (0.0) tidak ada artinya alasannya yaitu intepretasi reliabilitas selalu mengacu kepada koefisien reliabilitas yang positif. Teknik perhitungan koefisien reliabiltias yang dipakai disini yaitu dengan memakai koefisien reliabilitas alpha yang dihitung dengan memakai rumus :
Untuk Rumus tersebut:
k = Banyaknya Pertanyaan
Sj2= Nilai Varians Jawaban Item ke-j
S2 = Nilai Varians Skor Total
Bila koefisien reliabilitas sudah dihitung, maka untuk memilih keeratan hubungan bisa dipakai kriteria Guilford (1956) yaitu :
- Kurang dari 0.20 : Hubungan yang sangat kecil
- 0.20 - < 0.40 : Hubungan yang kecil
- 0.40 - < 0.70 : Hubungan yang cukup erat
- 0.70 - < 0.90 : Hubungan yang erat (reliable)
- 0.90 - < 1.00 : Hubungan yang sangat erat (sangat reliable)
- 1.00 : Hubungan yang tepat
0 komentar
Posting Komentar