Rabu, 26 September 2018

Sosiologi Pemerintahan

Konsep dan teori Weber sering diadopsi dalam ilmu pemerintahan berkaitan dengan birokrasi. Weber sangat produktif dalam tulis menulis, namun yang menjadi serius kita pada peluang ini ialah kajiannya terkena konsep dasar sosiologi. Beliau menegaskan bahwa sosiologi ialah ilmu yang berupaya memahami tindakan sosial. “Sociology ... is a science which attempts the interpretice understanding of social action in order thereby to arrive at a casual explanation of its course and effects” (Weber, 1964:88). Tesisnya ini kemudian sering menjadi pola bagi dikembangkannya teori sosiologi yang mengulas interaksi sosial. (Sumaryadi, 2010:23-24)

Pemikiran sosiologi yang juga dilahirkan oleh Weber ialah konsep ideal type (tipe ideal) birokrasi modern. Model inilah yang sering diadopsi dalam banyak sekali acuan birokrasi negara kita, walaupun dalam penerapan tidak sepenuhnya dapat dilakukan. Tipe ideal itu menempel dalam struktur organisasi rasional dengan prinsip “rasionalitas”, yang bercirikan derma kerja, pelimpahan wewenang, impersonalitas,, kualifikasi teknis, dan efisiensi. Pada dasarnya, tipe ideal birokrasi yang diusung oleh Weber bertujuan ingin menghasilkan efisiensi dalam pengaturan negara. (Sumaryadi, 2010:24)

Spencer juga menjadi sosiolog yang selalu dipergunakan konsep dan teorinya. Dalam dunia sosiologi, Spencer ialah orang yang pertama kali menulis tentang masyarakat atas dasar data empiris yang kongkret. (Sumaryadi, 2010:24)

Giddings pada tahun 1890 meringkas fatwa sistem sosial yang sudah disahkan oleh Spencer sendiri ialah sebagai diberikut:
  • Antara masyarakat dan badan-badan yang ada disekitarnya ada suatu equilibrasi tenaga biar kekuatannya seimbang.
  • Konflik menjadi suatu acara masyarakat yang sudah lazim.
  • Rasa takut mati dalam usaha menjadi pertama kontrol terhadap agama.
  • Kebiasaan konflik kemudian diorganisir dan dipimpin oleh kontrol poiitik dan agama menjadi militerisme.
  • Militerisme menggabungkan kelompok-kelompok sosial kecil menjadi kelompok sosial lebih besar dan kelompok-kelompok tersebut memerlukan integritas sosial.
  • Kebiasaan berdamai dan rasa kegotong-royongan membentuk sifat, tingkah laris serta organisasi sosial suka hidup tenteram dan penuh rasa setia kawan. (Sumaryadi, 2010:24)

Menurut Spencer, langsung memiliki kedudukan yang mayoritas terhadap masyarakat. Secara generik perubahan lamiah di dalam diri manusi mensugesti struktur masyarakat sekitarnya. Kumpulan langsung dalam keompok/masyarakat ialah faktor penentu bagi terjadinya proses kemasyarakatan yang pada hakikatnya ialah struktur sosial dalam memilih kualifikasi. Spencer menempatkan individu pada derajat otonom tertentu dan masyarakat sebagai benda material yang tunduk ada aturan umum/universal evolusi. Masyarakat memiliki relasi fisik dengan lingkungan yang mengakomodasi dalam bentuk tertentu dalam masyarakat. (Sumaryadi, 2010:25)

Sumaryadi, I Nyoman, 2010, Sosiologi Pemerintahan - dari Perspektif Pelayanan, Pemberdayaan, Interaksi, dan Sistem Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.

0 komentar

Posting Komentar